[masterslider id=”53″]
Strategi yang jitu dalam menentukan mekanisme dan metodologi sosialisasi penanganan dan pencegahan covid 19 di Kabupaten Wonogiri menjadi perhatian serius Bupati Wonogiri, Joko Sutopo.
Hal ini beliau sampaikan dalam Rakor kesiapsiagaan, kewaspadaan dan pencegahan covid 19 di Ruang Girimanik Setda Wonogiri, senin (16/3) agar masyarakat memiliki pemahaman yang sama terkait pencegahan dan penanganan covid 19, yang saat ini penyebarannya mulai merata dibanyak negara, bahkan mulai masuk ke Jawa Tengah.
Ada beberapa rekomendasi yang beliau sampaikan diantaranya yaitu mengajak para stakeholder terkait utamanya memberikan edukasi terhadap masyarakat dalam hal penanganan dan pencegahan pandemi covid 19. Edukasi ini dapat disampaikan lewat beberapa saluran (takmir masjid usai adzan, gereja, rekaman suara yang distel berulang-ulang dipasar, dll). Camat dan kepala desa juga diharapkan untuk menerapkan pola sosialisasi yang tepat untuk disampaikan kepada masyarakatnya.
Rakor juga merekomendasi pembentukan Posko Terpadu Covid 19 Tingkat Kabupaten Wonogiri yang melibatkan semua unsur yang ada di daerahnya termasuk kalangan awak media. Diharapkan, dengan adanya Posko Terpadu itu mampu memberikan edukasi atau pemahaman sehingga warganya tidak cemas dicekam ketakutan yang berlebihan namun tetap hati-hati dan waspada termasuk mengurangi kegiatan di luar rumah yang bersifat massal.
Berikutnya, penutupan obyek-obyek wisata baik yang dikelola pemkab, bumdes maupun swasta, CFD dan keramaian untuk sementara waktu.
Dan yang terakhir meminta Diknas agar menerapkan kebijakan dalam mengelola anak didiknya dengan menentukan formula pada saat siswa belajar di rumah yang mana sebagai bentuk kebijakan dari pemerintah daerah Wonogiri.
Ketua DPRD, Setyo Sukarno yang hadir dalam acara tersebut bersama jajaran forkopimda yang lain kembali memberikan penegasan pentingnya semangat gotong royong budaya hidup sehat di kalangan masyarakat untuk mencegah penularan virus corona “covid 19”.